Bulan terlalu malu untuk
bersinar malam ini sebab awan nampak begitu redup,dan hujan sudah bersiap untuk
turun.Malam ini udara begitu sejuk sampai-sampai tubuh ku dibuat gigil
karenanya,belum lagi rasa kantuk yang sudah sedari tadi merayuku untuk
memejamkan mata, lalu tertidur.Tidak, aku tidak bisa menurutinya.Banyak hal
yang mesti aku kerjakan dan harus aku selesaikan malam ini.Aku segera
melangkahkan kaki ke sebuah ruangan tak jauh dari tempat kaki ku berpijak saat
itu.Tumpukan kertas ,berbagai macam buku referensi dan sebuah laptop usang
sudah menungguku di sana.
Dengan tidak banyak mengulur
waktu aku mulai mengerjakan tugas-tugasku. 20 menit telah berlalu jam sudah
manunjukkan pukul 21.00 ,aku belum juga menyelesaikan setengah dari tugasku.
Rasa kantuk yang kurasa semakin berat saja sehingga dua mataku tak sanggup lagi
menahannya mereka sudah terlalu lelah. Akhirnya aku memutuskan untuk berhenti sejenak, dan berencana membuat secangkir kopi dan membuatl
semangkuk mie di dapur. Ku pikir itu dapat membantuku untuk berjaga.
Aku menuju dapur dan membuka
sebuah lemari tempat kopi,teh mie,dan roti biasa disimpan. Aku membukanya
dengan sangat semangat. Namun, nasib malang menimpaku. Tidak ada kopi,tidak ada
teh, apalagi mie dan roti.Di sana hanya ada sebungkus kacang ijo dan toples
kosong. “ Sial…! Aku belum belanja untuk bulan ini”. Kesibukan dan jadwal
kuliah yang begitu padat membuatku lupa bahkan untuk sekedar belanja bulanan.
Perutku sudah semakin lapar ,dan
menyegerakan aku untuk mencari sesuatu yang bisa mengganjal rasa lapar dan
kantukku. Di malam yang dingin aku menyusuri jalan menuju sebuah supermarket
yang berjarak 20 meter dari kostku.Dengan cepat dan sigap aku langsung
mengambil beberapa potong roti ,tiga bungkus mie instan, dan tiga sachet kopi
instan.Aku termasuk orang yang makan banyak walaupun memilik tubuh kurus dan
langsing.
Setelah membayar semuanya,aku
terkejut melihat jam tangan ku yang sudah menunjukkan pukul 22.00 wib. Aku
berlari dari supermarket menuju kost sambil menghafal beberapa rumus untuk
ujian besok yang sengaja ku bawa saat hendak pergi tadi.
Saat tiba di rumah karena rasa
kantuk dan lapar makin menjadi-jadi aku berniat membuat semangkuk mie instan
dan secangkir kopi terlebih dahulu baru kemudian belajar dan mengerjakan tugas.
Tak butuh waktu yang lama bagiku untuk membuat semangkuk mie dan secangkir
kopi.aku kembali menuju ruang belajar dengan membawa makanan dan minuman yang
telah kubuat tadi dan kembali mengerjakan tugas selang satu paragraph aku menyeruput
kopi dan memakan mie sampai akhirnya aku tertidur tanpa sadar.
Cahaya matahari membangunkan
tidurku yang pulas. Dengan cepat aku tersadar dan melihat jam sudah ada di
angka 10.40 dan sepuluh menit lagi aku masuk kelas. “Sial,,Rupanya secangkir kopi tak mampan
melawan rasa kantukku semalam”. Spontan aku langsung berlari menuju ke kamar
mandi untuk menggosok gigi dan membasuh muka saja,karena kurang hati-hati aku
terjatuh dan tidak sadarkan diri.
“Ri,,,Fahri..!!”. Bangun
woi….Terdengar suara seseorang memanggil namaku.
“ Ayo bangun bentar lagi jam
09.00. Teriak Riki teman sekamarku.
Aku langsung bangun dengan
tatapan kosong. dan ternyata aku tidak terlambat dan aku tidak membuat
secangkir kopi maupun semangkuk mie instan.
Benar-benar mimpi yang
melelahkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar