Sumber : www.google.com
Haruskah aku mengejarmu
Melalikan waktuku hanya untuk memahamimu
Menyia-nyiakan usiaku hanya untuk menanyakan bagaimana kabarmu
Dalam deraian air mata yang menyengat jiwa
Ingin kusampaikan bahwa kini aku kecewa
Ingin kusampaikan bahwa kini aku benar terluka
Duhai sang penyengat jiwa
Akankah kau mengerti bahwa aku bukanlah serpihan arang panas yang
akan menyakitimu jika ku menyentuhmu
Aku bukanlah keributan yang akan mengganggu mimpi malammu
dan aku bukanlah duri yang akan mengiris pedih langkah kakimu
Sadarlah wahai penyengat jiwa
Aku sudah tak ingin lagi mencoba
Karena cintaku bukan hanya untuk disia-siakan
akan tetapi untuk dihiraukan.......
Sudut Jendela,Banda Aceh 18 April 2014
Udah punya blog juga?
BalasHapusMampi juga ke http://bairuindra.blogspot.com/2014/03/berwisata-di-bawah-bayang-syariat.html ya :)
sipp pak :D
BalasHapus